Minggu, 16 Juni 2013

KEUANGAN USAHA KECIL

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
“KEUANGAN USAHA KECIL”

DESI EKA PUTRI
11611880
2SA01


GUNADARMA UNIVERSITY
JL. AKSES KELAPA DUA-CIMANGGIS
2013-2014





KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME yang telah meberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Kewirausahaan. Tugas ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dalam mata kuliah Softskill.
            Makalah ini dibuat dengan tujuan memperluas wawasan mengenai keuangan usaha kecil. Makalah ini dibuat sebagaimana mestinya agar para pembaca mengetahui analisa keuangan usaha kecil.
Saya sebagai penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam suksesnya makalah ini.
            Akhirnya, semoga makalah ini ada manfaatnya. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun selalu saya harapkan. Terima kasih.



Jakarta,   Juni 2013



I. PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Disaat pengusaha memulai bisnis kecilnya, tentulah mereka telah memikirkan segala sesuatunya. Dimulai dari keuntungan hingga kerugian. Keuntungan dan kerugian ini dapat berpengaruh terhadap kondisi keuangan suatu usaha kecil. Setidaknya seorang pengusaha kecil haruslah mendapatkan modalnya kembali. Atau yang biasa dikenal sebagai impas. Titik impas ini sangatlah diperlukan agar seorang pengusaha tidak merugi bahkan bangkrut. Dan untuk mendapatkan titik impas ini haruslah memiliki suatu strategi tersendiri. Salah satunya adalah mengelola keuangan usaha kecil dengan baik dan benar.

B.  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita mampu mengelola dan memahami keuangan suatu usaha kecil. Jika kita mampu menganalisa lalu mengelola keuangan tersebut, kemungkinan besar kita bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

C.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
-      Apakah yang dimaksud dengan break even point ?
-      Apakah yang dimaksud dengan net present value ?
-      Apakah yang dimaksud dengan biaya depresiasi ?
-      Apakah tips mengelola keuangan kecil ?





II. PEMBAHASAN

   A.  PENGERTIAN USAHA KECIL
Usaha kecil menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

   1.     Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 
   2.    Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).


   B.  KRITERIA USAHA KECIL
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
  1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
  2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
  3. Milik Warga Negara Indonesia
  4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
  5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.


   C.  CIRI-CIRI DAN CONTOH USAHA KECIL
Ciri-ciri usaha mikro
  • Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
  • Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
  • Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
  • Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
  • Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
  • Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
  • Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
Contoh usaha mikro
  • Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya;
  • Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat;
  • Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.;
  • Peternakan ayam, itik dan perikanan;
  • Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).



D. PENGERTIAN BREAK EVEN POINT DAN MANFAATNYA
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).

BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP  adalah :
1.   alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4 Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, komponen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini

Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya.

Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk kebutuhan.



PERHITUNGAN BEP

Atas dasar unit




Atas dasar sales dalam rupiah



Keterangan:
FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit

Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.

Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi.


 E.PENGERTIAN NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini.Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
Rumus yang digunakan
Arus kas masuk dan keluar yang didiskonkan pada saat ini (present value (PV)). yang dijumlahkan selama masa hidup dari proyek tersebut dihitung dengan rumus:

dimana:
t - waktu arus kas
i - adalah suku bunga diskonto yang digunakan
Rt - arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t

       Arti perhitungan NPV
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan.
Bila...
Berarti...
Maka...
NPV > 0
investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan
proyek bisa dijalankan
NPV < 0
investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
proyek ditolak
NPV = 0
investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi
Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.


F. PENGERTIAN BIAYA DEPRESIASI

Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhilaporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.
Metode Garis-lurus:








G. TIPS MENGELOLA USAHA KECIL
Setiap orang tentunya menginginkan bisnisnya berkembang. Salah satu kunci agar bisnis bisa berkembang adalah disiplin dalam mengelola keuangan. Beberapa tips yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut:
Menghitung dan membayar gaji usahawan sendiri
Saat seorang usahawan melakukan bisnisnya sendiri atau memimpin operasionalnya sendiri, maka selayaknya masalah gaji ditentukan, baik dalam jumlah tetap atau dihitung atas dasar komisi dari omset bisnis. Sehingga keuangan bisnis lebih aman karena terlindungi.
Investasikan keuntungan
Sisihkan beberapa persen dari keuntungan untuk peningkatan stok bahan baku dan kapasitas produksi. ini sangat penting untuk menjamin dan meningkatkan omset produksi sejalan dengan strategi pemasaran yang meningkatkan nilai penjualan.
Bagi laba bersih untuk kemajuan
umumnya sebagai berikut :
·         30% untuk peningkatan  modal kerja
·         30%  untuk simpanan modal tambahan
·         30% untuk investasi dalam hal penambahan alat kerja dan  peningkatan kinerja
·         10% untuk usahawan dan karyawan sebagai bonus.

Bijaksana terhadap keuangan
Saat kepentingan pribadi membutuhkan keuangan, maka batasi hanya sampai gaji dan tabungan pribadi yang digunakan, jangan pernah melirik pada keuangan usaha atau bisnis kecil yang sedang dijalankan. Jika masih kurang tempuh cara lain dengan tetap tidak menyentuh keuangan usaha.
-8-
Disiplin Yang Tinggi
Semua usaha yang berhasil maju dan mampu berkembang merupakan buah dari sikap disiplin seorang usahawannya. Ingat bisnis yang dibangun tentu dengan pengorbanan yang besar, namun seorang usahawan hanya cukup membayarnya dengan disiplin terhadap keuangan perusahaan.
Konsisten menjalankan dan menjaganya sudah merupakan sebuah kesuksesan 50%.
Jika dengan tips ini dapat mewujudkan kesuksesan seorang usahawan dalam bisnisnya, jangan lupa untuk berbagi kepada pekerjanya, serta memiliki keinginan bersedekah untuk yang kurang beruntung. Ingat, kikir tidak pasti membawa kepada kesuksesan, serta berbagi dengan sesama tidak ada dasar sampai hari ini membangkrutkan bisnis seorang usahawan. Mengapa? Dengan doa orang lain bisa saja membawa anda ketingkat sukses yang lebih tinggi lagi. Ingat! Apa yang kita tabur pasti kita tuai berlipat ganda.



III. PENUTUP

A.  Kesimpulan

Memulai sebuah usaha harus dipikirkan dengan benar. Dalam menjalankan sebuah usaha kecil banyak hal yang harus diperhatikan agar usaha yang kita buat dapan tersukseskan. Terlebih lagi akan mengelola keuangan. Dalam mengelola keuangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, misalnya Break Even Point, Net Present Value, dan biaya depresiasi. Jika hal-hal tersebut tidak kita perhatikan dalam mengelola keuangan, tentunya kita bisa terkena kerugian.


B.  Referensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar