MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
“KEUANGAN
USAHA KECIL”
DESI EKA
PUTRI
11611880
2SA01
GUNADARMA UNIVERSITY
2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME
yang telah meberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas Kewirausahaan. Tugas ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dalam mata
kuliah Softskill.
Makalah ini dibuat dengan tujuan
memperluas wawasan mengenai keuangan usaha kecil. Makalah ini dibuat
sebagaimana mestinya agar para pembaca mengetahui analisa keuangan usaha kecil.
Saya sebagai penulis berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam suksesnya makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini ada
manfaatnya. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun selalu saya
harapkan. Terima kasih.
Jakarta, Juni 2013
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disaat pengusaha memulai bisnis kecilnya,
tentulah mereka telah memikirkan segala sesuatunya. Dimulai dari keuntungan
hingga kerugian. Keuntungan dan kerugian ini dapat berpengaruh terhadap kondisi
keuangan suatu usaha kecil. Setidaknya seorang pengusaha kecil haruslah
mendapatkan modalnya kembali. Atau yang biasa dikenal sebagai impas. Titik impas
ini sangatlah diperlukan agar seorang pengusaha tidak merugi bahkan bangkrut. Dan
untuk mendapatkan titik impas ini haruslah memiliki suatu strategi tersendiri. Salah
satunya adalah mengelola keuangan usaha kecil dengan baik dan benar.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
agar kita mampu mengelola dan memahami keuangan suatu usaha kecil. Jika kita
mampu menganalisa lalu mengelola keuangan tersebut, kemungkinan besar kita bisa
mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan, maka
dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
- Apakah yang dimaksud dengan break even
point ?
- Apakah yang dimaksud dengan net present
value ?
- Apakah yang dimaksud dengan biaya
depresiasi ?
- Apakah tips mengelola keuangan kecil ?
II.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
USAHA KECIL
Usaha kecil menurut
Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih
lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
B. KRITERIA
USAHA KECIL
- Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
- Memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
- Milik Warga Negara Indonesia
- Berdiri sendiri, bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau
berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau
Usaha Besar
- Berbentuk usaha orang perorangan ,
badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan
hukum, termasuk koperasi.
C. CIRI-CIRI
DAN CONTOH USAHA KECIL
Ciri-ciri usaha mikro
- Jenis
barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti;
- Tempat
usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;
- Belum
melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak
memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
- Sumber
daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
- Tingkat
pendidikan rata-rata relatif sangat rendah;
- Umumnya
belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke
lembaga keuangan non bank;
- Umumnya
tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk
NPWP.
Contoh usaha mikro
- Usaha
tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya;
- Industri
makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan,industri
pandai besi pembuat alat-alat;
- Usaha
perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll.;
- Peternakan
ayam, itik dan perikanan;
- Usaha
jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit
(konveksi).
D.
PENGERTIAN BREAK EVEN POINT DAN MANFAATNYA
Break event point
adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat
untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).
BEP amatlah penting
kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa
atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah :
1. alat perencanaan untuk
hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai
berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan
memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3 Mengevaluasi laba dari
perusahaan secara keseluruhan
4 Mengganti system laporan yang
tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
Setelah kita
mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, komponen yang
berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel
dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau
menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang
mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi
ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya
ini
Salah satu kelemahan
dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau
dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya
(sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa
perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk
jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa
pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara
umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya.
Untuk menghitung BEP
kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk kebutuhan.
PERHITUNGAN
BEP
Atas dasar unit
Atas dasar sales
dalam rupiah
Keterangan:
FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya
Variabel per unit
Biaya tetap adalah
total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan
volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat
kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun
perusahaan tidak berproduksi.
Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan
perubahan volume penjualan/produksi. Biaya
variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi.
E.PENGERTIAN NET PRESENT VALUE (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah
didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai
diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada
masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini.Untuk menghitung NPV
diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya
operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang
direncanakan.
Rumus yang digunakan
Arus kas masuk dan keluar yang didiskonkan pada saat ini
(present value (PV)). yang dijumlahkan selama masa hidup dari proyek tersebut
dihitung dengan rumus:
dimana:
t - waktu arus kas
Rt - arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t
Arti
perhitungan NPV
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV
terhadap keputusan investasi yang akan dilakukan.
Bila...
|
Berarti...
|
Maka...
|
NPV > 0
|
investasi yang
dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan
|
proyek bisa
dijalankan
|
NPV < 0
|
investasi yang
dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
|
proyek ditolak
|
NPV = 0
|
investasi yang
dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi
|
Kalau proyek
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan
perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain
misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.
|
F. PENGERTIAN BIAYA DEPRESIASI
Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah
alokasi sistematis jumlah yang
dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan
depresiasi akan memengaruhilaporan
keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu
perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering
digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line
depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan lain yang bisa
juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka
tahun, dan saldo menurun ganda.
Metode Garis-lurus:
G. TIPS MENGELOLA USAHA KECIL
Setiap orang tentunya menginginkan bisnisnya berkembang. Salah
satu kunci agar bisnis bisa berkembang adalah disiplin dalam mengelola
keuangan. Beberapa tips yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut:
Menghitung dan membayar gaji usahawan sendiri
Saat seorang usahawan melakukan bisnisnya sendiri atau memimpin
operasionalnya sendiri, maka selayaknya masalah gaji ditentukan, baik dalam
jumlah tetap atau dihitung atas dasar komisi dari omset bisnis. Sehingga
keuangan bisnis lebih aman karena terlindungi.
Investasikan keuntungan
Sisihkan beberapa persen dari keuntungan untuk peningkatan stok
bahan baku dan kapasitas produksi. ini sangat penting untuk menjamin dan
meningkatkan omset produksi sejalan dengan strategi pemasaran yang meningkatkan
nilai penjualan.
Bagi laba bersih untuk kemajuan
umumnya sebagai berikut :
·
30% untuk peningkatan modal kerja
·
30% untuk simpanan modal tambahan
·
30% untuk investasi dalam hal penambahan alat kerja dan
peningkatan kinerja
·
10% untuk usahawan dan karyawan sebagai bonus.
Bijaksana terhadap keuangan
Saat kepentingan pribadi membutuhkan keuangan, maka batasi hanya
sampai gaji dan tabungan pribadi yang digunakan, jangan pernah melirik pada
keuangan usaha atau bisnis kecil yang sedang dijalankan. Jika masih kurang
tempuh cara lain dengan tetap tidak menyentuh keuangan usaha.
-8-
Disiplin Yang Tinggi
Semua usaha yang berhasil maju dan mampu berkembang merupakan
buah dari sikap disiplin seorang usahawannya. Ingat bisnis yang dibangun tentu
dengan pengorbanan yang besar, namun seorang usahawan hanya cukup membayarnya
dengan disiplin terhadap keuangan perusahaan.
Konsisten menjalankan dan menjaganya
sudah merupakan sebuah kesuksesan 50%.
Jika dengan tips ini dapat mewujudkan kesuksesan seorang usahawan dalam bisnisnya, jangan lupa untuk berbagi kepada pekerjanya, serta memiliki keinginan bersedekah untuk yang kurang beruntung. Ingat, kikir tidak pasti membawa kepada kesuksesan, serta berbagi dengan sesama tidak ada dasar sampai hari ini membangkrutkan bisnis seorang usahawan. Mengapa? Dengan doa orang lain bisa saja membawa anda ketingkat sukses yang lebih tinggi lagi. Ingat! Apa yang kita tabur pasti kita tuai berlipat ganda.
Jika dengan tips ini dapat mewujudkan kesuksesan seorang usahawan dalam bisnisnya, jangan lupa untuk berbagi kepada pekerjanya, serta memiliki keinginan bersedekah untuk yang kurang beruntung. Ingat, kikir tidak pasti membawa kepada kesuksesan, serta berbagi dengan sesama tidak ada dasar sampai hari ini membangkrutkan bisnis seorang usahawan. Mengapa? Dengan doa orang lain bisa saja membawa anda ketingkat sukses yang lebih tinggi lagi. Ingat! Apa yang kita tabur pasti kita tuai berlipat ganda.
III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Memulai sebuah usaha harus dipikirkan
dengan benar. Dalam menjalankan sebuah usaha kecil banyak hal yang harus
diperhatikan agar usaha yang kita buat dapan tersukseskan. Terlebih lagi akan
mengelola keuangan. Dalam mengelola keuangan, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, misalnya Break Even Point, Net Present Value, dan biaya
depresiasi. Jika hal-hal tersebut tidak kita perhatikan dalam mengelola
keuangan, tentunya kita bisa terkena kerugian.
B.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar