MAKALAH
SOFTSKILL 3
“MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN BUDAYA”
DESI EKA
PUTRI
11611880
2SA01
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK-KELAPA
DUA
2012-2013
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Tuhan menciptakan manusia
dengan sebaik-baiknya, berakal serta berbudi. Dalam kehidupan bermasyarakat
manusia saling membutuhkan satu sama lain. Tidak ada makhluk yang sempurna
dibumi ini. Memang manusia dibuat sesempurna mungkin oleh Tuhan, namun tetap
saja manusia saling membutuhkan satu sama lainnya. Karena itu merupakan salah
kodrat nya sebagai seorang manusia.
B. TUJUAN
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa arti dari manusia
sebagai makhluk sosial dan budaya, serta untuk mengetahui alasan manusia
disebut sebagai makhluk sosial.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang dan tujuan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa point
masalah, yaitu :
-
Apakah yang dimaksud dengan makhluk sosial ?
-
Apa saja dasar-dasar struktur sosial, tujuan
manusia bersosialisasi, serta faktor yang mempengaruhi sosialisasi ?
-
Apakah alasan manusia bersosialisasi ?
-
Apakah yang dimaksud dengan makhluk berbudaya ?
-
Apa saja fungsi dan peran sosial budaya dalam
kehidupan manusia ?
-
Apakah yang dimaksud dengan perubahan sosial
budaya ?
-
Apa saja faktor-faktor perubahan sosial budaya ?
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Makhluk
Sosial
Manusia
sejak awal kelahirannya adalah sebagai makhluk sosial (ditengah keluarganya).
Makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia
memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Sebagai individu, manusia dituntut untuk dapat mengenal serta memahami tanggung
jawabnya bagi dirinya sendiri, masyarakat dan kepada Sang Pencipta.
Meskipun
banyak spesies berprinsip sosial, manusia sebagai makhluk sosial
akan membentuk kelompok berdasarkan ikatan atau pertalian genetik,
perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia
dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah
untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan
perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan
dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi
manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke
kelompok baru.
Manusia
sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan
sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan
manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan
bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia
sudah disebut sebagai makhluk sosial.
B.
Dasar-dasar Struktur Sosial
Dalam mengamati berbagai berbagai peranan sosial, antropologi
sosial biasanya menggunakan model tertentu dalam melakukan pendekatannya.
Antara lain melalui konsep integrasi sosial. Konsep ini melihat bahwa
terdapatnya hubungan dan saling mempengaruhi di antara tingkah laku sosial,
kekuatan dan kelemahan pada suatu unit system kekerabatan yang mana semua itu
berada dalam suatu bangunan sosial atau struktur sosial.
Struktur sosial biasanya meliputi dasar-dasar keluarga,
perkawinan, sistem kekerabatan, status dan peranan sosial, stratifikasi sosial,
himpunan yang berdasarkan kelompok usia dan keturunan, organisasi sosial.
Struktur sosial mencakup berbagai macam kelompok sosial, termasuk di dalamnya
pranata sosial atau sosial institution.
C.
Tujuan Manusia Bersosialisasi dengan Manusia lain
Tujuan sosialisasi secara esensial (secara pokok) adalah untuk
dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan untuk dapat terus
bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya (Stephan & Stephan,
1990).
Dalam konteks fisik, proses sosialisasi harus dapat membekali
manusia dengan kemampuan-kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis
dasar yang diperlukan untuk terus hidup dalam lingkungan fisik mereka.
Dalam konteks sosial budaya, proses sosialisasi harus dapat
membantu manusia dengan pemahaman tentang sistem norma dan peran yang
dikembangkan dalam masyarakat.
Adapun tujuan pokok
dari pada sosialisasi (buku sari sosiologi) adalah :
1.
Memberi ketrampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan
ditengah-tengah masyarakat.
2.
Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara
efektif.
3.
Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui
latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.
Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang
ada pada masyarakat.
D.
Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
Sosialisasi bekaitan erat dengan kepribadian. Hal ini karena
kepribadian terbentuk sebagai hasil sosialisasi individu terhadap apa yang ada
disekelilingnya seperti nilai, norma, kebiasaan, adat-istiadat kebudayaan.
Ada lima faktor yang
menjadi dasar perkembangan kepribadian (sosialisasi) yaitu :
1.
Sifat dasar, yaitu suatu sifat
dari keseluruan potensi yang diwariskan dari ayah dan ibunya.
2.
Lingkungan prenatal, yaitu lingkungan
dimana dia sebelum lahir (ketika dia masih didalam rahim sang ibu. Pada saat
ini dia dapat pengaruh dari ibunya seperti jenis penyakit, gangguan enduktrin
yang bisa mengakibatkan gangguan mental, srtuktur tubuh seperti cacat, kidal,
dan sebagainya.
3.
Perbedaan perorangan
(individu), yaitu bayi yang tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik
dan berbeda dengan individu-individu yang lain.
4.
Lingkungan, yaitu kondisi
disekitar individu yang mempengaruhi rasa sosialisasinya yang meliputi :
lingkungan alam, lingkungan kebudayaan, lingkungan manusia lain dan masyarakat
disekitarnya.
5.
Motivasi, yaitu kekuatan dari
dalam individu yang menggerakkannya untuk berbuat sesuatu.
E. Alasan Manusia Bersosialisasi
Ada beberapa alasan manusia bersosialisasi, yaitu :
-
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
-
Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
-
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
-
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia.
Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah
laku bagi manusia dikelompoknya, yaitu :
-
Norma agama, berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar
dijauhi umat beragama.
-
Norma kesusilaan atau moral, bersumber dari hati nurani manusia
untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan.
-
Norma kesopanan, dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan
hubungan antara sesama manusia.
-
Norma hukum, berisi perintah dan larangan yang dibuat secara resmi
oleh Negara yang pemberlakuannya dapat dipaksakan.
F.
Pengertian Makhluk
Berbudaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.
Manusia dinilai berbudaya jika manusia tersebut memiliki akal dan
pikiran yang selalu aktual dalam mengisi kehidupannya dengan tidak lelah
mencari ilmu pengetahuan apapun untuk mengembangkan kepribadiannya. Dengan
berbekal akal dan pikiran yang terus-menerus diasah, diharapkan manusia
tersebut mencapai tujuan-tujuan hidup mereka dengan baik. Sehingga dari hal
tersebut, manusia dapat membagi apa yang telah meraka dapatkan dengan
manusia-manusia lainnya yang membutuhkan.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang Berbudaya
Dalam kehidupan sebagai makhluk sosial yang berbudaya, manusia
hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain haruslah didasari dengan
budi dan akal yang dimiliki. Aspek ini turut menentukan perilaku komunikatif
diantara keduanya.
G. Fungsi dan Peran Sosial Budaya Dalam Kehidupan Manusia
Fungsi dan peran
sosial budaya dalam kehidupan manusia, adalah :
-
Pedoman dan aturan dalam hubungan manusia dengan manusia, manusia
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
-
Sebagai pembeda antara manusia dengan hewan, hewan hanya memiliki
insting bertahan hidup, bukan kebiasaan yang berkembang.
-
Petunjuk bagaimana manusia harus berperilaku dalam kehidupan
sosial.
-
Modal dasar pembangunan umat manusia membentuk peradaban.
Dalam sebuah sosial
budaya yang tercipta juga tak jarang menimbulkan ekses yang negative. Hal ini
dikarenakan tidak cukupnya pengendalian masyarakat terhadap budaya tersebut.
Beberapa dampaknya adalah :
-
Kerusakan lingkungan dan ekosistem alam.
-
Terjadinya kesenjangan sosial dan penyakit masyarakat yang
berujung pada tingkat kriminalitas.
-
Dapat megurangi dan menghilangkan ikatan batin dan moral diantara
sesama masyarakat.
H. Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial
budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam
suatu masyarakat.
Perubahan sosial
budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan
bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
I. Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial Budaya
Ada tiga faktor yang
dapat memengaruhi perubahan sosial budaya, yaitu :
1.
tekanan kerja dalam masyarakat.
2.
keefektifan komunikasi.
3.
perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat
timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan
kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya
sistem pertanian , dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam
kebudayaan.
III. PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Manusia
merupakan makhluk paling sempurna yang
diciptakan oleh Tuhan YME. Pada kodratnya manusai memang tidak bisa hidup
sendiri. Manusia membutuhkan bantuan makhluk lainnya, itulah sebabnya mengapa
manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat tentunya manusia menggunakan akal budi nya. Penggunaan akal budi
ini merupaka alasan mengapa manusia disebut sebagai makhluk berbudaya. Maka,
dalam menjalani kehidupan sosial masyarakat manusia dapat dikatakan sebagai
makhluk sosial dan berbudaya.
B.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar