TUGAS KEPARIWISATAAN
DESI EKA PUTRI
11611880
1SA02
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK-KELAPA DUA
2012-2013
I. PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Pekerjaan dan kehidupan dalam
bermasyarakat terkadang membuat orang merasa jenuh dan penat. Mereka sangat
ingin menghilangkan kejenuhan serta kepenatan tersebut. Salah satu nya adalah
dengan berwisata. berwisata ketempat yang kita inginkan memang sangat
menyenangkan, terlebih lagi apabila fasilitas yang disediakan cukup memadai. Akan
tetapi seperti yang kita ketahui terkadang ada pula tempat wisata yang memiliki
berbagai macam masalah. Tidak hanya masalah dalam fasilitas, namun berbagai masalah
yang terkait akan tempat wisata tersebut, seperti rute perjalanan, harga yang
terlalu mahal, kendaraan yang sulit, dsb. Oleh karena itu sekarang berbagai
tempat wisata berlomba menjadi yang terbaik untuk tetap menjadi diminati.
2. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini
adalah,
-
Untuk mengetahui
tempat wisata apa saja yang ada di Madiun.
-
Untuk mengetahui
masalah-masalah pada tempat wisata di Madiun.
3. METODE
PENULISAN
Metode
yang digunakan untuk penulisan makalah ini yaitu metode kepustakaan. Mencari data
dari sumber-sumber yang ada, khususnya melalui internet.
II.
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN PARIWISATA DAN WISATAWAN
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk rekreasi
atau liburan,
dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan
atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak
sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi
oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa.
Mereka menangani jasa mulai dari transportasi,
jasa keramahan, tempat
tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi,
keamanan,
dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan
pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri
pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang
menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata
ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi
Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah
wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada
orang non-lokal.
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang
Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
2. KEPARIWISATAAN
DI MADIUN
A. SEJARAH “MADIUN”
Kabupaten Madiun ditinjau dari pemerintahan yang
sah, berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam,
tahun 1568
Masehi
tepatnya jatuh hari Kamis
Kliwon
tanggal 18 Juli
1568 / Jumat
Legi tanggal 15 Suro 1487
Be - Jawa
Islam.
Berawal pada masa Kesultanan
Demak, yang ditandai dengan perkawinan putra mahkota Demak Pangeran Surya Patiunus dengan
Raden Ayu Retno Lembah putri dari Pangeran
Adipati Gugur yang
berkuasa di Ngurawan, Dolopo.
Pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke desa Sogaten dengan nama baru Purabaya (sekarang
Madiun). Pangeran Surya Patiunus menduduki kesultanan hingga tahun 1521 dan
diteruskan oleh Kyai Rekso Gati. (Sogaten =
tempat Rekso Gati)
Pangeran Timoer dilantik menjadi Bupati di
Purabaya tanggal 18 Juli
1568 berpusat di desa
Sogaten. Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu
wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan
pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak dari
tahun 1518
- 1568.
Pada tahun 1575 pusat pemerintahan
dipindahkan dari desa Sogaten ke desa Wonorejo atau Kuncen, Kota Madiun
sampai tahun 1590.
Pada tahun 1686, kekuasaan
pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timur
(Panembahan Rama) kepada putrinya Raden Ayu Retno Djumilah. Bupati
inilah selaku senopati manggalaning perang yang memimpin prajurit-prajurit
Mancanegara Timur.
Pada tahun 1586 dan 1587 Mataram
melakukan penyerangan ke Purbaya dengan Mataram menderita kekalahan berat. Pada
tahun 1590,
dengan berpura-pura menyatakan takluk, Mataram menyerang pusat istana Kabupaten
Purbaya yang hanya dipertahankan oleh Raden Ayu Retno Djumilah dengan sejumlah
kecil pengawalnya. Perang tanding terjadi antara Sutawidjaja
dengan Raden Ayu Retno Djumilah dilakukan disekitar sendang di dekat istana
Kabupaten Wonorejo (Madiun).
Pusaka Tundung Madiun
berhasil direbut oleh Sutawidjaja dan melalui bujuk rayunya, Raden Ayu Retno
Djumilah dipersunting oleh Sutawidjaja dan diboyong ke istana Mataram di Plered (Jogjakarta)
sebagai peringatan penguasaan Mataram atas Purbaya tersebut maka pada hari
Jumat Legi tanggal 16 Nopember 1590 Masehi nama
"Purbaya" diganti menjadi "Madiun".
B. TENTANG “MADIUN”
Kabupaten Madiun, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Nganjuk di timur, Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kota Madiun, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ngawi di barat. Ibukotanya adalah Kecamatan Mejayan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2010. Sebagian gedung-gedung pemerintahan sudah berada di wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung lainnya akan dipindah secara bertahap dari Kota Madiun mulai tahun 2011.
Madiun dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta,
dan kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa.
Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah Caruban,
Saradan,
Dolopo,
Dagangan
dan Balerejo.
Bagian utara wilayah Madiun berupa perbukitan,
yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian tengah merupakan
dataran tinggi dan bergelombang. Sedang bagian tenggara berupa pegunungan,
bagian dari kompleks Gunung Wilis-Gunung Liman.
Kabupaten Madiun terdiri atas 15 kecamatan,
yang terbagi dalam 206 terdiri dari 196 desa dan 8 kelurahan.
Dalam percakapan sehari-hari penduduk kabupaten Madiun menggunakan Bahasa Jawa
dengan Dialek Madiun atau Dialek Mataraman yang lebih
condong ke logat Surakarta/Solo.
Potensi yang menonjol saat ini adalah pertanian padi, kedelai,
palawija,
perkebunan
kakao,
kopi, mangga, durian, rambutan
dan produk hasil hutan dan produk olahan lainnya seperti kerajinan kayu jati
dan lain sebagainya. Durian dan kakao banyak di budidayakan di Kecamatan Dagangan, dan Kecamatan
Kare. Kebun Kopi dengan skala besar di budidayakan di Kandangan, Kecamatan
Kare, yang merupakan peninggalan Belanda.
Gunung Liman merupakan puncak tertinggi di
Pegunungan Wilis menjajikan sensasi pendakian yang luar biasa. Banyak sekali
ditemukan flora fauna dan juga arca sepanjang jalur pendakian dari Pulosari,
Kecamatan Kare. Sayang jalur tersebut jarang sekali dilalui pendaki. Karena
Aksesnya yang susah. Jika jalur Kecamatan Kare- Telaga Ngebel
sudah dilakukan pengaspalan akan bisa menyaingi pesona gunung-gunung lain di Jawa. Karena di lerengnya
menyimpan potensi wisata yang luar biasa. seperti Air Terjun Slampir, Monumen
Kresek, Monumen
Jendral Sudirman, Air Terjun Selorejo, Kebun Kopi Kandangan, Wana Wisata Grape dan
lain-lain.
C. TEMPAT
WISATA “MADIUN”
Waduk
Widas
• Lokasi di Kecamatan Saradan, berjarak
40 km kearah timur dari kota Madiun.
• Luas waduk 860 Km2
• Fasilitas Wisata yang ada
berupa wisata air pemancingan, taman main anak anak, kios, dermaga dan beberapa
perahu speed boot namun jumlahnya terbatas, selain itu dapat dikembangkan
menjadi olah raga air, dapat dibangun lapangan olah raga tenis, loco trip
(kereta) didalam hutan, tempat penginapan, rumah makan. Pengelolaan saat ini
oleh Jasa Tirta.
Wana Wisata GRAPE
• Lokasi Taman rekreasi ditepi hutan
ini merupakan wilayah KPH Madiun dengan luas 1,5 Ha ,
• Fasilitas yang ada mainan anak,
hall untuk pertemuan dan Hutan Wisata
Monumen Kresek
• Luas 2 Ha ini, terdiri dari : monumen
dan relief tentang keganasan PKI pada tahun 48 di Madiun
• Fasilitas yang ada, pendopo
tempat istirahat , taman tanaman langka dan dilengkapi pula areal parkir,.
• Lokasi monumen ini berada 8 km
kearah timur dari kota Madiun,
Taman Rekreasi Umbul
• Merupakan taman peninggalan
Belanda untuk peristirahatan .
• Lokasinya Desa Glonggong,
berjarak 20 km dari kota Madiun kearah selatan/Ponorogo.
• Fasilitas yang ada seperti
Kolam renang air belerang, kebon binatang mini Pesangrahan (gedung
pertemuan)dengan kapasitas untuk 500 kursi, penginapan dengan jumlah 28 kamar,
rumah makan,warung, tempat bermain anak, beberapa peninggalan kuna Hindu/Budha
berupa patung sapi dan sumber air belerang,
Air Terjun Seweru/Kedung Malem atau Air
Terjun Serondo
Lokasi air terjun ini terletak di Dusun
Seweru Desa Kare Kec.Kare di wilayah perkebunan kopi kandangan , berjarak 15 Km
ke Timur dari kota Madiun dengan luas obyek wisata 6 Ha dilereng Gunung Wilis
yang keadaannya masih sangat perawan.
Peninggalan Sejarah Nglambangan
Situs peninggalan ini berlokasi di desa Nglambangan Kecamatan Wungu , tepatnya 8 km kearah Timur Kota Madiun menuju Dungus. Lokasi ini digunakan upacara ritual pada saat bulan syuro Terdapat peninggalan peninggalan pada jaman Mojopahit berupa : Pura Lambangsari, Pesiraman dan disekitar tempat tersebur ada beberapa tempat keramat antara lain :Rumah Eyang Kromodiwiryo, Watu Dakon yang dulu digunakan untuk menyimpan pusaka, punden lambing kuning, Lumbung selayur, Sumur kuno dan sendang jambangan.
D. MAKANAN KHAS “MADIUN”
- Brem
- Lempeng
- Kue Satu
E. PERMASALAHAN
TEMPAT WISATA DI MADIUN
Permasalahan yang ada pada tempat wisata di Madiun sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Madiun merupakan kota yang memiliki prospek yang tidak kalah baik dengan kota lain. Hanya saja cara mempromosikan atau cara mensosialisasikan (mempopulerkan) tempat wisata di Madiun masih terbilang kurang. Akibatnya banyak orang yang tidak tahu akan keindahan wisata yeng dimiliki oleh kota Madiun. Jika saja, masyarakat disekitar Madiun turut serta membantu, mungkin wisata di kota Madiun akan lebih terkenal lagi.
Untuk masalah fasilitas ataupun pemandangan
di lokasi wisata terbilang cukup baik, banyaknya warung, toilet umum,
penginapan (hotel), taman, pendopo, lahan parkir, dsb pun cukup tersedia di
lokasi wisata. Jadi jangan khawatir jika anda ingin berkunjung ke tempat wisata
yang berada di kota Madiun ini.
III.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kabupaten
Madiun, adalah sebuah kabupaten
di Provinsi
Jawa Timur,
Indonesia.
Madiun merupakan salah satu kota yang memiliki tempat wisata yang cukup
menarik. Tidak hanya tempat wisata, namun Madiun juga memiliki makanan khas
yang terbilang cukup unik. Tempat wisata di kota Madiun sebenarnya memiliki
prospek yang baik untuk kedepannya, akan tetapi banyak orang yang kurang
mengetahui akan tempat wisata ini membuat wisata di kota Madiun tidak terkenal.
Alangkah baiknya jika masyarakat mulai mempopulerkan tempat wisata yang berada
di kota Madiun ini agar semua orang tahu bahwa kota Madiun juga memiliki tempat
wisata yang bagus .
B.
SUMBER PENULISAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar