Sabtu, 30 Juni 2012

KEPARIWISATAAN DI KOTA MADIUN


TUGAS KEPARIWISATAAN





 DESI EKA PUTRI


11611880


1SA02


 UNIVERSITAS GUNADARMA

 DEPOK-KELAPA DUA

 2012-2013





I.           PENDAHULUAN 


    1.    LATAR BELAKANG 

Pekerjaan dan kehidupan dalam bermasyarakat terkadang membuat orang merasa jenuh dan penat. Mereka sangat ingin menghilangkan kejenuhan serta kepenatan tersebut. Salah satu nya adalah dengan berwisata. berwisata ketempat yang kita inginkan memang sangat menyenangkan, terlebih lagi apabila fasilitas yang disediakan cukup memadai. Akan tetapi seperti yang kita ketahui terkadang ada pula tempat wisata yang memiliki berbagai macam masalah. Tidak hanya masalah dalam fasilitas, namun berbagai masalah yang terkait akan tempat wisata tersebut, seperti rute perjalanan, harga yang terlalu mahal, kendaraan yang sulit, dsb. Oleh karena itu sekarang berbagai tempat wisata berlomba menjadi yang terbaik untuk tetap menjadi diminati.

    2.   TUJUAN PENULISAN 

Tujuan penulisan makalah ini adalah,
     -      Untuk mengetahui tempat wisata apa saja yang ada di Madiun.
     -      Untuk mengetahui masalah-masalah pada tempat wisata di Madiun.

   3.   METODE PENULISAN 

   Metode yang digunakan untuk penulisan makalah ini yaitu metode kepustakaan. Mencari data dari sumber-sumber yang ada, khususnya melalui internet. 






II.        PEMBAHASAN 


   1.    PENGERTIAN PARIWISATA DAN WISATAWAN 

Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.


   2.   KEPARIWISATAAN DI MADIUN


   A.   SEJARAH “MADIUN” 

Kabupaten Madiun ditinjau dari pemerintahan yang sah, berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam, tahun 1568 Masehi tepatnya jatuh hari Kamis Kliwon tanggal 18 Juli 1568 / Jumat Legi tanggal 15 Suro 1487 Be - Jawa Islam.
Berawal pada masa Kesultanan Demak, yang ditandai dengan perkawinan putra mahkota Demak Pangeran Surya Patiunus dengan Raden Ayu Retno Lembah putri dari Pangeran Adipati Gugur yang berkuasa di Ngurawan, Dolopo. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke desa Sogaten dengan nama baru Purabaya (sekarang Madiun). Pangeran Surya Patiunus menduduki kesultanan hingga tahun 1521 dan diteruskan oleh Kyai Rekso Gati. (Sogaten = tempat Rekso Gati)
Pangeran Timoer dilantik menjadi Bupati di Purabaya tanggal 18 Juli 1568 berpusat di desa Sogaten. Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak dari tahun 1518 - 1568.
Pada tahun 1575 pusat pemerintahan dipindahkan dari desa Sogaten ke desa Wonorejo atau Kuncen, Kota Madiun sampai tahun 1590.
Pada tahun 1686, kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timur (Panembahan Rama) kepada putrinya Raden Ayu Retno Djumilah. Bupati inilah selaku senopati manggalaning perang yang memimpin prajurit-prajurit Mancanegara Timur.
Pada tahun 1586 dan 1587 Mataram melakukan penyerangan ke Purbaya dengan Mataram menderita kekalahan berat. Pada tahun 1590, dengan berpura-pura menyatakan takluk, Mataram menyerang pusat istana Kabupaten Purbaya yang hanya dipertahankan oleh Raden Ayu Retno Djumilah dengan sejumlah kecil pengawalnya. Perang tanding terjadi antara Sutawidjaja dengan Raden Ayu Retno Djumilah dilakukan disekitar sendang di dekat istana Kabupaten Wonorejo (Madiun).
Pusaka Tundung Madiun berhasil direbut oleh Sutawidjaja dan melalui bujuk rayunya, Raden Ayu Retno Djumilah dipersunting oleh Sutawidjaja dan diboyong ke istana Mataram di Plered (Jogjakarta) sebagai peringatan penguasaan Mataram atas Purbaya tersebut maka pada hari Jumat Legi tanggal 16 Nopember 1590 Masehi nama "Purbaya" diganti menjadi "Madiun".


   B.    TENTANG “MADIUN”

Kabupaten Madiun, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Nganjuk di timur, Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kota Madiun, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ngawi di barat. Ibukotanya adalah Kecamatan Mejayan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2010. Sebagian gedung-gedung pemerintahan sudah berada di wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung lainnya akan dipindah secara bertahap dari Kota Madiun mulai tahun 2011.
Madiun dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, dan kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah Caruban, Saradan, Dolopo, Dagangan dan Balerejo.
Bagian utara wilayah Madiun berupa perbukitan, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian tengah merupakan dataran tinggi dan bergelombang. Sedang bagian tenggara berupa pegunungan, bagian dari kompleks Gunung Wilis-Gunung Liman.
Kabupaten Madiun terdiri atas 15 kecamatan, yang terbagi dalam 206 terdiri dari 196 desa dan 8 kelurahan. Dalam percakapan sehari-hari penduduk kabupaten Madiun menggunakan Bahasa Jawa dengan Dialek Madiun atau Dialek Mataraman yang lebih condong ke logat Surakarta/Solo.
Potensi yang menonjol saat ini adalah pertanian padi, kedelai, palawija, perkebunan kakao, kopi, mangga, durian, rambutan dan produk hasil hutan dan produk olahan lainnya seperti kerajinan kayu jati dan lain sebagainya. Durian dan kakao banyak di budidayakan di Kecamatan Dagangan, dan Kecamatan Kare. Kebun Kopi dengan skala besar di budidayakan di Kandangan, Kecamatan Kare, yang merupakan peninggalan Belanda.
Gunung Liman merupakan puncak tertinggi di Pegunungan Wilis menjajikan sensasi pendakian yang luar biasa. Banyak sekali ditemukan flora fauna dan juga arca sepanjang jalur pendakian dari Pulosari, Kecamatan Kare. Sayang jalur tersebut jarang sekali dilalui pendaki. Karena Aksesnya yang susah. Jika jalur Kecamatan Kare- Telaga Ngebel sudah dilakukan pengaspalan akan bisa menyaingi pesona gunung-gunung lain di Jawa. Karena di lerengnya menyimpan potensi wisata yang luar biasa. seperti Air Terjun Slampir, Monumen Kresek, Monumen Jendral Sudirman, Air Terjun Selorejo, Kebun Kopi Kandangan, Wana Wisata Grape dan lain-lain.



   C.    TEMPAT WISATA “MADIUN”

Waduk Widas


• Lokasi di Kecamatan Saradan, berjarak 40 km kearah timur dari kota Madiun.
•  Luas waduk 860 Km2
•  Fasilitas Wisata yang ada berupa wisata air pemancingan, taman main anak anak, kios, dermaga dan beberapa perahu speed boot namun jumlahnya terbatas, selain itu dapat dikembangkan menjadi olah raga air, dapat dibangun lapangan olah raga tenis, loco trip (kereta) didalam hutan, tempat penginapan, rumah makan. Pengelolaan saat ini oleh Jasa Tirta.


Wana Wisata GRAPE


• Lokasi Taman rekreasi ditepi hutan ini merupakan wilayah KPH Madiun dengan luas 1,5 Ha ,
•  Fasilitas yang ada mainan anak, hall untuk pertemuan dan Hutan Wisata
 


Monumen Kresek

• Luas 2 Ha ini, terdiri dari : monumen dan relief tentang keganasan PKI pada tahun 48 di Madiun
•  Fasilitas yang ada, pendopo tempat istirahat , taman tanaman langka dan dilengkapi pula areal parkir,.
•  Lokasi monumen ini berada 8 km kearah timur dari kota Madiun,


Taman Rekreasi Umbul

•  Merupakan taman peninggalan Belanda untuk peristirahatan .
•  Lokasinya Desa Glonggong, berjarak 20 km dari kota Madiun kearah selatan/Ponorogo.
•  Fasilitas yang ada seperti Kolam renang air belerang, kebon binatang mini Pesangrahan (gedung pertemuan)dengan kapasitas untuk 500 kursi, penginapan dengan jumlah 28 kamar, rumah makan,warung, tempat bermain anak, beberapa peninggalan kuna Hindu/Budha berupa patung sapi dan sumber air belerang,

 
Air Terjun Seweru/Kedung Malem atau Air Terjun Serondo

Lokasi air terjun ini terletak di Dusun Seweru Desa Kare Kec.Kare di wilayah perkebunan kopi kandangan , berjarak 15 Km ke Timur dari kota Madiun dengan luas obyek wisata 6 Ha dilereng Gunung Wilis yang keadaannya masih sangat perawan.


Peninggalan Sejarah Nglambangan

   Situs peninggalan ini berlokasi di desa Nglambangan Kecamatan Wungu , tepatnya 8 km kearah Timur Kota Madiun menuju Dungus. Lokasi ini digunakan upacara ritual pada saat bulan syuro Terdapat peninggalan peninggalan pada jaman Mojopahit berupa : Pura Lambangsari, Pesiraman dan disekitar tempat tersebur ada beberapa tempat keramat antara lain :Rumah Eyang Kromodiwiryo, Watu Dakon yang dulu digunakan untuk menyimpan pusaka, punden lambing kuning, Lumbung selayur, Sumur kuno dan sendang jambangan.
   

   D.   MAKANAN KHAS “MADIUN”

-      Pecel Madiun
-      Brem
-      Madumongso
-      Lempeng
-      Kue Satu
-      Emping Garut
-      Sego Jotos


   E.    PERMASALAHAN TEMPAT WISATA DI MADIUN

Permasalahan yang ada pada tempat wisata di Madiun sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Madiun merupakan kota yang memiliki prospek yang tidak kalah baik dengan kota lain. Hanya saja cara mempromosikan atau cara mensosialisasikan (mempopulerkan) tempat wisata di Madiun masih terbilang kurang. Akibatnya banyak orang yang tidak tahu akan keindahan wisata yeng dimiliki oleh kota Madiun. Jika saja, masyarakat disekitar Madiun turut serta membantu, mungkin wisata di kota Madiun akan lebih terkenal lagi.
Untuk masalah fasilitas ataupun pemandangan di lokasi wisata terbilang cukup baik, banyaknya warung, toilet umum, penginapan (hotel), taman, pendopo, lahan parkir, dsb pun cukup tersedia di lokasi wisata. Jadi jangan khawatir jika anda ingin berkunjung ke tempat wisata yang berada di kota Madiun ini.




III.     PENUTUP

   A.   KESIMPULAN

     Kabupaten Madiun, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Madiun merupakan salah satu kota yang memiliki tempat wisata yang cukup menarik. Tidak hanya tempat wisata, namun Madiun juga memiliki makanan khas yang terbilang cukup unik. Tempat wisata di kota Madiun sebenarnya memiliki prospek yang baik untuk kedepannya, akan tetapi banyak orang yang kurang mengetahui akan tempat wisata ini membuat wisata di kota Madiun tidak terkenal. Alangkah baiknya jika masyarakat mulai mempopulerkan tempat wisata yang berada di kota Madiun ini agar semua orang tahu bahwa kota Madiun juga memiliki tempat wisata yang bagus .

   B.    SUMBER PENULISAN